Apa yang Kita cari selama ini ?

Cerita ini adalah cerita yang berasal dari Angkringan di bunderan kampus UGM, Universitas di Jogja yang sekarang jadi menara gading. Tapi kita tidak akan membicarakan UGM. Kita akan membicarakan si pedagang Angkringan.


Pedagang Angkringan ini hanya bekerja (buka angkringan) 4 hari dalam seminggu. Ya Jumat Sabtu Minggu dia tidak jualan. Kebetulan hari itu hari Senin, dan agak sepi pembeli. Hanya ada tiga orang pembeli termasuk saya. Yang dua orang ini tampaknya Mahasiswa MM (Magister Manajemen) UGM. Hal itu bisa saya ketahui dari apa yang mereka bicarakan. Ya ... mereka sangat antusias membicarakan pengembangan bisnis dengan segala teori yang mereka pelajari.
Pak Slamet, nama pedagang Angkringan tersebut, dengan wajah inosen menatap dan memandang dua orang mahasiswa MM yang sedang diskusi. Dan Kadang Pak Slamet juga manggut-manggut seolah-olah mengerti atau menyetujui, atau hanya sekedar menghormati.
Saat ada jeda waktu diskusi mereka, saya mulai mengambil alih pembicaraan, karena terus terang saya agak sedikit bosan juga mendengar pembicaraan mereka.
“Pak Slamet ........ Kalau Jumat Sabtu Minggu gak jualan ya ?” saya bertanya untuk melakukan invasi pembicaraan.
“Iya Mas ...... “ wah saya sedikit GR dipanggil Mas, ternyata masih muda juga saya ya....
“Lho Kenapa ? .... emang dah cukup penghasilan Pak Slamet dengan berjualan hanya 4 hari seminggu ?”
“Yah .... di cukup-cukupin to Mas ....... orang kalau hanya memburu butuh (kebutuhan maksudnya) gak ada habisnya ......”. Wah saya mulai tertarik dengan filosofi hidupnya pak Slamet ini.
“Lho maksud sampeyan gimana ?” Saya bertanya.
“Gini lho Mas....... orang hidup itu tidak ada cukupnya .. meskipun penghasilan kita jutaan tetap aja gak akan pernah cukup”
Wah sekarang Pak Slamet yang mulai bicara ngelmu urip neng ngalam donya.

“Yang penting bagi saya ..... cukup bisa untuk makan, ngragati anak sekolah dan hidup umum seperti umumnya orang desa saya. Artinya kalau ada undangan manten saya ya masih bisa nyumbang. Dan yang paling membahagiakan hidup saya, Jumat Sabtu Minggu saya bisa ngobrol sama konco sedulur ndeso. Awan ngobrol neng tegalan mbengi bisa ngobrol di cakruk. It is enought”. Walah nganggo boso londo barang Pak Slamet bicaranya, mungkin dia sering mendengar dari mulut mahasiswa yang jajan di angkringannya.
“Sampeyan keliru Pak Slamet ...... “ tiba-tiba mahasiswa MM itu menyela. Tapi Pak Slamet diam saja tidak berani menjawab.
“Keliru gimana Mas ?” Saya yang bertanya, karena ingin tahu apa yang ada di benak mahasiswa MM itu.
“Untuk lebih mendapat hidup bahagia Sampeyan harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Meskipun Sampeyan kerja 4 hari cukup tapi kehidupan sampeyan tidak akan maju.”
“Terus ... seharusnya gimana ?” saya bertanya lagi.
“Ya kalau mo maju kerja 7 hari seminggu, penghasilan yang tiga hari ditabung. Baca buku-buku pengembangan diri, ikut seminar motivasi, manajemen dan pemasaran. Nanti kalau tabungan sudah cukup bisa sewa kios buka Rumah Makan. Sambil terus menabung. Kalau sudah kumpul uang banyak beli tanah, bangun Restoran yang besar ..... terus buka cabang di mana-mana ... bila pelu diwaralabakan.”
“Terus ....” Saya ingin tahu akhir cerita Mahasiswa MM tadi.
“Sampailah kita pada level Finacial Freedom atau Kebebasan Financial. Kita tinggal ongkang-ongkang kaki tiap bulan tetap menerima penghasilan dari hasil waralaba”.
“Tapi perlu berapa lama untuk ke level Financial Freedom ?”
“Dengan bekerja keras dan terus belajar saya yakin ..bahkan saya jamin dalam jangka waktu 20-25 tahun sampeyan bisa mencapai Financial Freedom”
“Kalau dah sampai level itu terus ?” aku mengejar dengan petanyaan.
“Lho sampeyan bisa punya waktu untuk ngobrol sama sedulur lan konco ndeso, sampeyan bisa nongkong di cakruk.... wis to pokoknya hidup bahagia.....”
“Tapi tidak perlu baca buku, ikut seminar dsb. tidak perlu waktu 20 tahun. Pak Slamet sekarang setiap Jumat Sabtu Minggu sudah bisa ngobrol sama sedulur lan konco ndeso, bisa nongkong di cakruk.... dan uripnya juga tentrem adem ayem..... bisa urip umum koyo umumnya wong ndeso.”
 
Mahasiswa MM tadi tediam. Dan untuk memecah kebingungan segera aku mengalihkan topik pembicaraan.

Tapi apa sih yang sampeyan cari dalam kesuksesan hidup sampeyan ? mungkin sekarang sudah kita miliki atau sudah bisa kita capai.... cuma kita belum menyadarinya.

Semoga Bermanfaat.
Surya Hidayatullah Al-Mataromi :  http://cerminrefleksi.blogspot.com/ 




Silahkan mengutip dan/atau mempublikasikan sebagian atau seluruh artikel di Blog ini dengan menyebut sumber-nya. terimakasih.

Cerita Inspirasi Lainnya :
  1. Liburan Sang Anak
  2. Maybe No.... Maybe Yes.....
  3. Sang Waiterboy
  4. Sudut Pandang (Persepsi)
  5. Sebar Kebaikan Raih Kemenangan
  6. Tergantung Bagaimana Kita men"sikapi"nya
  7. Rumah Berdinding Emas
  8. Keikhlasan dan Kepercayaan
  9. Tanteku Yang Cantik
  10. Harga Sebuah Keajaiban Rp. 99.000,-
  11. Cinta Suami Kepada Istri
  12. Kisah Cinta Sejati Suami Istri
  13. Sariku Sayang..... SAriku Malang....
  14. Nuraini si Malaikat Kecil 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar