Pikiran Bawah Sadar merupakan sumber emosi dan perasaan, sehingga emosi dan perasaan seringkali muncul mendadak dan begitu saja tanpa diketahui oleh Pikiran Sadar. Emosi dan perasaan adalah bentuk ekspresi Pikiran Bawah Sadar sebagai respon terhadap sesuatu. Sebagai contoh tatkala kita berhubungan pertama kali dengan seseorang maka di bawah sadar kita sudah dapat merasakan apakah kita cocok atau kita tidak cocok, karena ketika kita berkenalan maka tidak saja Pikiran Sadar kita yang berkenalan tetapi masing-masing Pikiran Bawah Sadar akan saling berkomunikasi.
Pikiran dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh. Misal Kekhawatiran akan meningkatkan produksi asam lambung, kemarahan akan merangsang kelenjar andrenal dan meningkatkan andrenalin dalam darah. Juga ada beberapa kondisi tubuh memburuk karena disebabkan oleh pikiran (psikosomatik). Para pakar kesehatan menyatakan bahwa lebih dari 75% sakit yang diderita manusia bersifat psikosomatis yaitu terganggunya fungsi organ yang disebabkan oleh reaksi sistim saraf karena pengaruh Pikiran Bawah Sadar. Pikiran dan tubuh saling mempengaruhi, apa yang terjadi dalam pikiran akan mempengaruhi tubuh demikian juga sebaliknya.
Kemampuan Pikiran Bawah Sadar terpisah dari Pikiran Sadar. Meskipun kedua pikiran tersebut bekerja secara paralel namun proses berpikir dan merespon terhadap sesuatu saling terpisah meskipun saling mempengaruhi. Pikiran Sadar berada pada ranah pengetahuan nyata (logika) sedangkan Pikiran Bawah Sadar lebih pada imajinasi dan intuisi. Apabila terjadi konflik atau ketidak sesuaian antara Pikiran Sadar (logika) dengan Pikiran Bawah Sadar (imajinasi) maka imajinasi selalu lebih kuat dan menang. Konflik terjadi apabila ada dua ide yang bertentangan membutuhkan respon secara bersama.
Sebagai contoh misal Anda diminta untuk bersepeda di lintasan baja tebal selebar 50 cm sepanjang 10 meter yang diletakkan di atas tanah, saya yakin Anda berani dan akan berhasil bersepeda melewati lintasan baja tersebut tanpa terpeleset ke tanah. Sekarang apabila lintasan baja yang sama diletakkan di antara dua atap bangunan berlantai lima dan Anda diminta untuk bersepeda diatasnya. Apa yang terjadi ? Anda takut ? tidak berani ? padahal secara logika lintasan baja tebal tersebut sangat tebal tidak mungkin patah dan juga cukup lebar untuk dilewati menggunakan sepeda. Anda sudah berhasil dengan mudah melewati tanpa terpeleset ke tanah. Tetapi imajinasi Anda tentang jatuh dari ketinggian membuat Anda ketakutan.
Pikiran Bawah Sadar adalah tempat penyimpanan informasi yang luas dan bersifat permanen. Apabila ada suatu informasi atau ide yang diterima pikiran, maka ide itu akan menetap di dalam Pikiran Bawah Sadar. Ide tersebut akan tetap berada di dalam Pikiran Bawah Sadar sampai ada ide baru yang diterima untuk dapat menggantikan ide lama. Semakin lama suatu ide menetap di Pikiran Bawah Sadar maka semakin besar melakukan perlawanan atau penolakan terhadap ide baru yang akan menggantikannya. Hal tersebut menunjukan betapa sulitnya kita merubah suatu kebiasaan dengan kebiasaan baru atau bahkan merubah suatu keyakinan dengan keyakinan baru.
Pikiran Bawah Sadar mengamati dan memberi respon terhadap sesuatu dengan sangat jujur, apa adanya. Pikiran Bawah Sadar tidak melakukan penilaian terhadap ide atau informasi, bias, prasangka, penghakiman, harapan, persepsi dan sebagainya adalah hasil kerja Pikiran Sadar. Pikiran Bawah Sadar menyerap dan mengerti realita berdasarkan database yang ada tanpa memberikan makna dan penjelasan yang rumit.
Pikiran dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh. Misal Kekhawatiran akan meningkatkan produksi asam lambung, kemarahan akan merangsang kelenjar andrenal dan meningkatkan andrenalin dalam darah. Juga ada beberapa kondisi tubuh memburuk karena disebabkan oleh pikiran (psikosomatik). Para pakar kesehatan menyatakan bahwa lebih dari 75% sakit yang diderita manusia bersifat psikosomatis yaitu terganggunya fungsi organ yang disebabkan oleh reaksi sistim saraf karena pengaruh Pikiran Bawah Sadar. Pikiran dan tubuh saling mempengaruhi, apa yang terjadi dalam pikiran akan mempengaruhi tubuh demikian juga sebaliknya.
Kemampuan Pikiran Bawah Sadar terpisah dari Pikiran Sadar. Meskipun kedua pikiran tersebut bekerja secara paralel namun proses berpikir dan merespon terhadap sesuatu saling terpisah meskipun saling mempengaruhi. Pikiran Sadar berada pada ranah pengetahuan nyata (logika) sedangkan Pikiran Bawah Sadar lebih pada imajinasi dan intuisi. Apabila terjadi konflik atau ketidak sesuaian antara Pikiran Sadar (logika) dengan Pikiran Bawah Sadar (imajinasi) maka imajinasi selalu lebih kuat dan menang. Konflik terjadi apabila ada dua ide yang bertentangan membutuhkan respon secara bersama.
Sebagai contoh misal Anda diminta untuk bersepeda di lintasan baja tebal selebar 50 cm sepanjang 10 meter yang diletakkan di atas tanah, saya yakin Anda berani dan akan berhasil bersepeda melewati lintasan baja tersebut tanpa terpeleset ke tanah. Sekarang apabila lintasan baja yang sama diletakkan di antara dua atap bangunan berlantai lima dan Anda diminta untuk bersepeda diatasnya. Apa yang terjadi ? Anda takut ? tidak berani ? padahal secara logika lintasan baja tebal tersebut sangat tebal tidak mungkin patah dan juga cukup lebar untuk dilewati menggunakan sepeda. Anda sudah berhasil dengan mudah melewati tanpa terpeleset ke tanah. Tetapi imajinasi Anda tentang jatuh dari ketinggian membuat Anda ketakutan.
Pikiran Bawah Sadar adalah tempat penyimpanan informasi yang luas dan bersifat permanen. Apabila ada suatu informasi atau ide yang diterima pikiran, maka ide itu akan menetap di dalam Pikiran Bawah Sadar. Ide tersebut akan tetap berada di dalam Pikiran Bawah Sadar sampai ada ide baru yang diterima untuk dapat menggantikan ide lama. Semakin lama suatu ide menetap di Pikiran Bawah Sadar maka semakin besar melakukan perlawanan atau penolakan terhadap ide baru yang akan menggantikannya. Hal tersebut menunjukan betapa sulitnya kita merubah suatu kebiasaan dengan kebiasaan baru atau bahkan merubah suatu keyakinan dengan keyakinan baru.
Pikiran Bawah Sadar mengamati dan memberi respon terhadap sesuatu dengan sangat jujur, apa adanya. Pikiran Bawah Sadar tidak melakukan penilaian terhadap ide atau informasi, bias, prasangka, penghakiman, harapan, persepsi dan sebagainya adalah hasil kerja Pikiran Sadar. Pikiran Bawah Sadar menyerap dan mengerti realita berdasarkan database yang ada tanpa memberikan makna dan penjelasan yang rumit.
Hasil kompilasi dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Silahkan mengutip dan/atau mempublikasikan sebagian atau seluruh artikel di Blog ini dengan menyebut sumber-nya. terimakasih.
Surya Hidayatullah Al-Mataromi : http://cerminrefleksi.blogspot.com/
Silahkan mengutip dan/atau mempublikasikan sebagian atau seluruh artikel di Blog ini dengan menyebut sumber-nya. terimakasih.
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar