BIARKAN DIRI KITA MERASA BOSAN

Kita sekarang hidup di jaman instan dan serba cepat serba otomatis. Kita telah menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan kesibukan yang luar biasa, ya sampai saat ini. Hampir setiap detik kita isi kehidupan dengan berbagai macam kegiatan baik fisik maupun sekedar kegiatan berpikir. Kita telah di hipnotis oleh berberapa kata bijak (kata mutiara) seperti “Time is Money”; “You may delay, but time will not..”; “Lost time is never found again”. dsb dsb.
Kita hampir tidak ada waktu untuk tidak melakukan apa-apa temasuk tidak memikirkan apa-apa. Ya ... bahkan seorang teman bilang manusia sekarang bukan lagi “Human Being” tapi “Human Doing”. karena kita telah terlena untuk memanfaat sebagian besar waktu demi sesuatu (bekerja atau berpikir).

 
Saya mulai terbuka akan ide untuk membiarkan diri kita merasa bosan, pertama kali ketika saya mengikuti pelatihan selama 10 hari guna memperoleh “Certified Master NLP Practitioner” (NLP = Neuro Linguistic Programming). Pada saat itu,Camp kita berada di daerah pedesaan dengan udara sejuk dan suasana yang sunyi, ya selama 10 hari. Ketika malam kedua tiba saya sempat bertanya kepada mentor saya, “Apa yang bisa kita lakukan di sini pada malam hari ?” lalu mentor saya menjawab, “Saya berharap, biarkan diri Anda menjadi bosan, jangan lakukan apa-apa, jangan pikirkan apa-apa. Dan ini merupakan bagian dari pelatihan kita”. Saya mengira beliau hanya bercanda saja. “Untuk apa kita membiarkan diri kita merasa bosan ?” Beliau menjawab, “Bila Anda membiarkan diri Anda merasa bosan, bahkan meski cuma sejenak, kurang dari satu jam saja dan jangan menyerah. Maka rasa bosan itu akan segera tergantikan dengan rasa tenang dan damai. Memang Anda perlu melatih diri untuk itu, tapi setelah Anda terbiasa Anda akan merasakan ketenangan dan kedamaian tersebut”.


Saya sungguh tak menyangka bahwa hal tesebut memang benar. Pada awalnya saya juga tak tahan mempraktekkannya, saya terbiasa mengisi waktu luang dengan beragam aktifitas, entah sekedar membaca (saya sering membawa buku saku jika bepergian) atau sekedar merenung befikir untuk mencari ide yang kemudian akan segera saya catat jika telah menemukannya. Sehingga saya harus bejuang untuk tidak melakukan dan memikirkan apa-apa..Tetapi tak lama kemudian saya mulai terbiasa bahkan saya mampu bertahan untuk waktu yang semakin lama. Dan saya semakin bisa menikmatinya.

 
Ini bukan masalah buang-buang waktu atau bermalas-malasan, tetapi semata-mata kita belajar seni bagaimana mengajak diri dan jiwa kita santai, rilek, tenang dan merasakan kedamaian. Mencoba menjadi “Human Being” bukan “Human Doing” meskipun hanya untuk beberapa menit setiap harinya. Tidak ada teknik khusus untuk melakukannya, kecuali secara sadar kita tidak melakukan apa-apa, tidak memikirkan apa-apa.
Segi baiknya tidak melakukan dan tidak memikirkan apa-apa antara lain karena hal tesebut mengajarkan diri kita untuk menjernihkan pikiran dan mencoba memperoleh ketenangan dan kedamaian. Selain kita memberi kesempatan dan kebebasan sesaat kepada pikiran kita untuk ‘tidak mengetahui apa-apa’. Dengan membiarkan diri merasa bosan, kita akan terlepas dari sejumlah besar tekanan untuk selalu melakukan sesuatu setiap detik setiap harinya. Dan dengan demikian kita memberikan kebebasan pikiran untuk beristirahat. Sehingga nantinya pikiran kita justru akan semakin tajam, santai tapi fokus dan akan menjadi lebih kreatif.

Surya Hidayatullah Al-Mataromi :  http://cerminrefleksi.blogspot.com/ 




Silahkan mengutip dan/atau mempublikasikan sebagian atau seluruh artikel di Blog ini dengan menyebut sumber-nya. terimakasih.

Artikel Terkait :
  1. Jangan Merencanakan untuk Berbuat Baik 
  2. Biarkan Orang Lain Menikmati Rasa Bangganya. 
  3. Bahagia... oh.... Kebahagiaan....
  4. Prioritaskan apa yang kita miliki bukan apa yang kita inginkan.
  5. Percayalah Intuisi Kita.
  6. Lepaskan Pikiran bahwa "Yang Lebih itu Lebih Baik".
  7. Jangan Memusingkan Hal-Halkecil dan Sepele. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar