Kehidupan berputar sangat cepat. Jika Kita tidak berhenti sejenak untuk menikmatinya, Kita bisa kehilangan arti kehidupan itu sendiri.
Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk.
Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.
Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan.
Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan.
Jangan mengenang terus kebaikan yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.
Keinginan yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.
Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan hanya memiliki hak untuk menggunakannya.
Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukankalh perbuatan baik meskipun kecil.
Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik.
Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang orang yang berpikiran sempit menganggap hidup sebagai tujuan.
Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.
Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran, pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.
Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.
Tidak perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari.
Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orangtua.
Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka kita pun akan sulit menyelesaikan tugas yang besar.
Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, dan hati harus peka.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
Keserakahan, kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasi keserakahan dengan bersedekah, kebencian dengan hati yang welas asih, dan atasi kebodohan dengan kebijaksanaan.
Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, dan dapat juga dikatakan sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin.
Bersedekah bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.
Hidup manusia tidak kekal. Berbagi-kasihlah pada saat dibutuhkan, dan lakukanlah selama Kita masih bisa melakukannya.
Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status social, dan harta kekayaan dalam menjalani hidup.
Malapetaka dan bencana yang melandai dunia, sebagian besar merupakan hasil perbuatan orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.
Pikiran dan perilaku kita sendiri yang menciptakan dan menentukan surga dan neraka.
Sumber penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan.
Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila kita menghindar dari masalah yang ada, maka kita pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya.
Sumber dari kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu "memiliki".
Ada sebagain orang yang sering merasa risau, akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
"Keserakahan", selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.
Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.
Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk.
Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.
Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan.
Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan.
Jangan mengenang terus kebaikan yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.
Keinginan yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.
Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan hanya memiliki hak untuk menggunakannya.
Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukankalh perbuatan baik meskipun kecil.
Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik.
Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang orang yang berpikiran sempit menganggap hidup sebagai tujuan.
Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.
Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran, pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.
Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.
Tidak perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari.
Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orangtua.
Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka kita pun akan sulit menyelesaikan tugas yang besar.
Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, dan hati harus peka.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
Keserakahan, kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasi keserakahan dengan bersedekah, kebencian dengan hati yang welas asih, dan atasi kebodohan dengan kebijaksanaan.
Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, dan dapat juga dikatakan sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin.
Bersedekah bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.
Hidup manusia tidak kekal. Berbagi-kasihlah pada saat dibutuhkan, dan lakukanlah selama Kita masih bisa melakukannya.
Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status social, dan harta kekayaan dalam menjalani hidup.
Malapetaka dan bencana yang melandai dunia, sebagian besar merupakan hasil perbuatan orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.
Pikiran dan perilaku kita sendiri yang menciptakan dan menentukan surga dan neraka.
Sumber penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan.
Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila kita menghindar dari masalah yang ada, maka kita pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya.
Sumber dari kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu "memiliki".
Ada sebagain orang yang sering merasa risau, akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
"Keserakahan", selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.
Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.
Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar